Pernah gak Ladyaga jadi Virtual Assistant? bukan jadi virtual assistant suami loh! beneran dapet klien?. Pernah dong bestie❤ jadi suatu hari... (dah seperti dongeng) aku di hire oleh pengusaha seni gitu untuk jadi virtual assistant. Usahanya memiliki omzet ratusan juta perbulan namun masih belum ada assistant yang membantu dia manage usahanya akhirnya aku diangkat menjadi VA dia.
Sebagai pemula, aku mendapatkan cuan banyak sekali karena mendapatkan komisid dari setiap proyek yang deal, sayangnya itu hanya bertahan 1 tahun saja karena aku mengundurkan diri. Ada yang kurang cocok dari komunikasinya, padahal cuannya banyak. Sekarang lebih fokus membangun bisnis sendiri, dan jadi trophy wife aja (becanda). Oke aku ceritanya cukup deh, silahkan simak dibawah ya.
Bangun Karier Virtual Assistant dari Rumah: 7 Tips Sukses Freelance
Kenapa sih Harus Jadi Virtual Assistant?
Baca artikel >>> Mengelola Pekerjaan Freelance Menggunakan Notion
Siapa yang Cocok Jadi Virtual Assistant?
VA itu cocok buat siapa aja mau cwk atau cwk semua bisa!.
Bagaimana Cara Memulai Karier Sebagai Virtual Assistant?
- Kenali Skill yang Kamu Punya
Mulailah dengan melihat kemampuan apa yang udah kamu punya. Apakah kamu jago atur jadwal? Pinter ngonten? Atau mungkin kamu super rapi dalam urusan data entry? Skill-skill ini bakal jadi modal utama buat menawarkan jasa kamu sebagai VA.
Bahkan kalau kamu ngerasa masih butuh belajar, nggak ada salahnya investasi waktu buat kursus online dari rumah aja atau belajar hal-hal teknis yang sering dibutuhin Virtual Assistant, seperti manajemen proyek, software akuntansi, atau desain grafis.
Belajarnya dimana?
Kalau yang pernah aku pelajari sih di Habiskerja.com dan Myskill.id atau mungkin kamu punya referensi lain, bebas kok.
- Bikin Portfolio dan Pricing yang Jelas
Setelah tahu kemampuan yang bakal kamu tawarin, saatnya bikin portfolio yang bisa dilihat calon klien. Portfolio ini nggak harus ribet kok, cukup tunjukin aja beberapa contoh pekerjaan yang relevan dengan jasa yang kamu tawarin.
Jika belum ada pengalaman pakai mockup saja gapapa, cari teman atau sodara yang seolah olah jadi klien kamu dan kerjakan task-nya.
Kamu juga bisa bikin personal website menggunakan Canva atau akun LinkedIn yang menampilkan layanan VA kamu. Selain itu, tentuin harga jasa kamu. Jangan takut buat kasih harga yang layak sesuai skill kamu. Mulailah dengan harga terjangkau jika kamu masih baru (itung itung sebagai tambahan portofolio), tapi selalu evaluasi dan naikkan tarif seiring bertambahnya pengalaman. - Bergabung di Platform Freelance
Kalau bingung cari klien dari mana secara mandiri, mulailah dari platform freelance seperti Upwork, Fiverr, atau Freelancer. Di sana kamu bisa tawarin jasa VA ke ribuan klien dari seluruh dunia. Dengan memposting gig freelance kamu, bisa ditawarkan secara per jam, per hari, atau per task.
Jangan lupa juga buat aktif di grup atau komunitas online yang khusus buat VA. Dari situ, kamu bisa ketemu banyak teman seprofesi sekaligus peluang kerja yang lebih besar.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Memulai kerja Virtual Assistant?
Jawabannya simpel bestie: SEKARANG DONGS!
Jangan nunggu terlalu lama buat mulai. Jika kamu udah punya skill dasar yang cukup dan punya niat besar untuk belajar, kamu bisa mulai kapan aja. Banyak kok VA sukses yang memulai karier mereka tanpa pengalaman formal sebelumnya (contohnya aku).
Ingat, kamu selalu bisa belajar sambil jalan. Jangan khawatir jika klien pertama belum datang dalam semalam. Terus perbaiki diri dan aktif cari peluang. Semakin cepat kamu mulai, semakin cepat juga kamu akan ngerti alur dan dinamika kerja sebagai VA.
Dimana Bisa Membangun Karier Virtual Assistant?
Salah satu hal paling keren dari karier VA adalah fleksibilitasnya! Kamu literally bisa kerja dari mana aja: rumah, kafe favorit kamu, atau bahkan pantai kalau koneksi wifi internetnya kenceng. Ini karena semua komunikasi dan tugas dilakukan secara online, dari email, chat, video call, sampai software manajemen tugas seperti Asana atau Trello. Jadi, kalau kamu tipe orang yang nggak suka terikat sama satu tempat atau pengen bisa work from anywhere, jadi VA adalah pilihan sempurna.Selain itu, ada banyak platform yang bisa bantu kamu bangun karier VA, seperti:
- Upwork: Tempat favorit banyak freelancer buat dapet proyek VA dibayar per jam bahkan kontrak.
- Fiverr: Cocok buat kamu yang suka ngerjain proyek-proyek kecil tapi banyak, ada bayaran per jam dan perbulanan. Cocok untuk pemula karena tidak ada biaya subscription.
- LinkedIn: Banyak klien yang mencari VA lewat profil LinkedIn. Jangan lupa optimasi LinkedIn-mu yah!.
- Remote.co: Situs khusus buat pekerjaan remote, termasuk VA.
Bergabung dengan platform freelance seperti ini nggak hanya bikin kamu gampang dapet klien, tapi juga ngebantu kamu bangun personal brand sebagai VA yang terpercaya.
Bagaimana Mengelola Waktu dan Klien?
Ini salah satu tantangan terbesar jadi Virtual Assistant, tapi juga yang paling asik! Kamu bisa punya lebih dari satu klien dalam waktu yang sama, dan di sinilah keterampilan manajemen waktu bakal diuji agar tidak keteteran. Karena resikonya bakal besar kalau tidak bisa manage dengan baik. Nah, gimana caranya supaya kamu tetap produktif, rapi dan terjadwal?- Gunakan Tools Manajemen Waktu, Proyek, Financial Ada banyak tools yang bisa kamu gunakan buat mengatur waktu dan tugas-tugas, kayak Trello, Asana, atau Google Calendar. Tentuin prioritas dan target harian biar nggak ada tugas yang kelewat. Selain itu, bikin time block, yaitu membagi waktu kerja kamu jadi beberapa sesi fokus. Misalnya, sesi pagi untuk urusan administrasi, siang buat handle email, dan sore buat manajemen media sosial klien. Ini bakal bantu kamu lebih fokus dan nggak gampang terdistraksi.
Untuk mengatur, menjadwalkan pekerjaan, proyek, task harian dan keuangan aku pakenya Template Notion Freelance Hub ini karena lebih praktis. All-in-one dashboard buat freelancer. - Komunikasi Terbuka dengan Klien
Komunikasi yang jelas itu KOENTJI supaya klien puas dengan hasil kerja kamu. Sebelum mulai proyek, pastikan kamu dan klien punya pemahaman yang sama tentang harapan, timeline, dan hasil yang diinginkan.
Satukan ekspektasi kamu dan klien. Kalau ada kendala atau perubahan, langsung komunikasikan dengan klien biar nggak ada kesalahpahaman. Plus, komunikasi yang baik juga bikin hubungan kerja kamu lebih langgeng, lho (cie cie...). - Tetap Fleksibel, Tapi Tahu Batasan
Menjadi Virtual Assistant memang artinya kamu bisa punya jam kerja fleksibel, tapi kamu juga harus tahu kapan bilang ‘tidak’ atau kapan harus tegas soal batas waktu kerja.
Kalau kamu selalu merespon klien di luar jam kerja atau terus menerus mengambil proyek tanpa jeda, burnout bisa jadi ancaman. Tentuin jam kerja yang jelas dan patuhi aturan tersebut, supaya kamu tetap sehat, produktif, dan klien pun tahu kapan bisa menghubungi kamu. - Jaga Kualitas Kerja
Virtual Assistant yang sukses nggak hanya soal banyaknya klien, tapi juga kualitas kerja yang kamu hasilkan. Pastikan setiap tugas yang kamu kerjakan, mulai dari hal kecil seperti balas email hingga yang besar seperti manajemen proyek, selalu rapi dan sesuai ekspektasi.
Jaga reputasi kamu dengan terus memberikan hasil terbaik. Semakin klien puas, semakin besar kemungkinan kamu direkomendasikan atau diajak kerja sama lagi.
Itu dia 7 tips sukses jadi virtual assistant yang bisa kamu coba mulai sekarang. Karier ini bukan hanya keren dan fleksibel, tapi juga punya potensi penghasilan yang lumayan banget kalau kamu bisa mengatur waktu dan klien dengan baik. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai bangun karier Virtual Assistant tanpa keluar rumah sekarang!
0 Komentar